Jangan Pernah Menunda untuk Lakukan Tobat



Manusia memang tidak pernah luput dari dosa, baik dosa kecil maupun dosa besar. Oleh karena itu, jangan menunda untuk melakukan taubat. Tidak ada yang tahu sampai usia berapa kita hidup, bisa saja kita mengakhiri hidup dalam waktu dekat. Toh kehidupan dan kematian adalah rahasia Allah. Simak artikel berikut ini yang menjelaskan secara ringkas namun lengkap mengenai mengapa kita tidak boleh menunda untuk melakukan taubat.

Hal paling buruk yang mungkin terjadi adalah nyawa kita dicabut oleh Allah SWT saat kita belum mendapatkan hikmah taubat sama sekali. Di dalam surat Luqman yang tertulis di Al-Quran, dikisahkan bahwa suatu hari Luqman mengajarkan sesuatu yang berharga kepada anaknya tentang taubat. Luqman mengatakan bahwa anaknya tidak boleh mengakhir-akhirkan taubat karena nyawa seseorang sangat mungkin dicabut secara tiba-tiba. 

Saat seseorang menunda taubat selama ia hidup, ia akan berada di antara 2 hal yang sangat berbahaya. Hal pertama yaitu hati orang tersebut dipenuhi kegelapan yang juga dikarenakan kemaksiatan. Kegelapan hati ini berikutnya akan menjadi tabiat atau kebiasaan orang tersebut sampai sangat sulit dihilangkan. Dengan begini, orang tersebut justru akan terus-terusan berbuat dosa dan dosanya akan selalu bertambah tanpa berkurang sedikit pun. Sudah bisa dipastikan bahwa neraka akan menjadi tempatnya beristirahat di akhirat kelak. Mengerikan, bukan? Itu baru hal pertama, belum hal kedua yang juga sama mengerikannya.

Hal kedua yaitu kasus orang tersebut terkena penyakit yang berat secara tiba-tiba. Lebih parahnya lagi yaitu penyakit yang menyerang saraf atau anggota gerak tubuh karena kelumpuhan. Seseorang jadi tidak bisa melakukan doa taubat sama sekali. Ia tahu bahwa ajal akan segera menjemputnya dan di saat yang sama ia juga tahu bahwa dosanya bertumpuk. Namun, apa yang bisa dilakukan jika menunaikan sholat taubat saja ia tak mampu? Hal ini terjadi pada sangat banyak orang dan mereka hanya bisa menangis atau menyesal sampai malaikat jibril benar-benar mencabut nyawanya. 

Ingin jadi orang yang nasibnya seperti ini? Tentu saja tidak. Tuhan memberikan kita kesehatan, waktu, dan kemampuan berdoa tentu bukan tanpa alasan. Jika manusia tidak bijak dalam mengelola apa yang diberikan Allah SWT padanya, Allah tidak akan ragu-ragu untuk menempatkan manusia ke dalam tempat berapi di akhirat. Ujung seseorang yang tidak bijak yaitu api neraka yang sangat panas.

Shohih juga mengatakan bahwa manusia yang berdosa harus waspada terhadap kematian dan perlu berlomba-lomba untuk berbuat kebaikan. Salah satu kebaikan yang bisa dilakukan yaitu beramal kepada banyak orang yang masih membutuhkan. Intinya, manusia harus menggunakan hidupnya dengan baik sebelum sang kematian datang. 

Kata-kata lain dalam surat Luqman, yaitu tidak ada satu orang pun yang tahu secara pasti apa yang kelak diusahakannya esok hari. Jadi, di bumi ini tidak ada satu orang pun yang tahu dimana ia akan mati, kapan dia mati, dan bagaimana caranya ia mati secara yakin. 

Bertaubat tentu tidak sulit, kan? Selain mudah dilakukan, kita sebagai umat Muslim juga tidak perlu menghabiskan waktu berhari-hari untuk bertaubat asalkan kita benar-benar menyesal terhadap segala dosa. Jika Allah SWT saja menyertai kita 24 jam penuh sampai pada detik ini, masihkah kita enggan memberikan sedikit waktu untuk menyembah Allah SWT dan bertaubat? Jadi, jangan lupa. Jangan menunda untuk melakukan taubat. Jangan sampai kematian keburu mengambil nyawa kita.

(Sumber:http://log.viva.co.id)

Subscribe to receive free email updates: