Dalam sehari, setidaknya bayi membutuhkan waktu selama 14 hingga 18 jam untuk memejamkan mata. Nah, tidur siang termasuk di dalamnya. Meski hanya dilakukan dalam waktu singkat, tidur siang ternyata memiliki banyak manfaat untuk Si Kecil, lho! Jadi, sangat disarankan untuk membiasakannya tidur siang.
Tidur siang bisa menunjang pertumbuhan, perkembangan fisik dan mental, menjaga kesegaran serta kesehatan tubuhnya secara menyeluruh. Kebutuhan waktu tidur siang bayi berbeda-beda, tergantung dari usia dan kondisinya.
Untuk bayi yang baru lahir, hari-harinya akan dihabiskan untuk tidur. Dia bisa tidur dan bangun di sepanjang hari. Waktu meleknya hanya sekitar 1 hingga 3 jam yang digunakan untuk minum susu. Setelah itu, dia bisa tidur lagi. Pada usia ini, kamu belum bisa menentukan pola tidur siangnya. Jadi, biarkan saja dia tidur sesuai kebutuhannya.
Namun, ketika sudah berusia 1,5 hingga 2 bulan, pola tidurnya mungkin sudah mulai jelas. Dia tak lagi menghabiskan waktunya untuk tidur. Bayi usia tersebut mungkin membutuhkan tidur siang 2 hingga 4 kali atau bahkan lebih tiap harinya.
Nah, memasuki usia 3 hingga 4 bulan, kamu sudah bisa mulai membiasakan dia untuk tidur siang. Bayi usia tersebut sudah memiliki pola tidur siang yang bisa diprediksi. Kebanyakan bayi biasanya tidur siang sebanyak 2 hingga 3 kali sehari dengan durasi setengah hingga 2 jam. Sementara pada malam harinya, bayi tidur sekitar 9 hingga 12 jam, biasanya sudah termasuk bangun untuk minum susu.
Saat berusia 6 bulan, bayimu mungkin dapat tidur siang 2 hingga 3 kali tiap harinya, pada saat pagi, siang dan sore hari. Namun, menginjak usia 9 hingga 12 bulan, kebutuhan tidur siangnya mulai menurun menjadi 2 kali sehari.
Meski begitu, tidak semua bayi memiliki pola tidur seperti ini. Pola di atas merupakan gambaran kebutuhan tidur yang dialami oleh kebanyakan bayi pada umumnya.
Nah, untuk membiasakan bayimu tidur siang, yuk, lakukan beberapa tips berikut ini:
Kenali tanda dia mengantuk.
Jika Si Kecil sudah mulai menguap, mengosok-gosok matanya, rewel, menangis, atau hiperaktif, itu bisa jadi tanda dia sudah mulai mengantuk. Perhatikan pada jam berapa saja dia mulai memperlihatkan tanda-tanda tersebut. Lakukan pemantauan selama seminggu atau dua minggu. Hal ini bisa memudahkanmu untuk memberlakukan jam tidur siang untuknya.
Jika setelah beberapa hari dia tidak terlihat mengantuk pada jam tidur siangnya, kamu jangan membiarkannya dia terjaga begitu saja. Tetap biasakan dan ajak dia untuk tidur siang.
Ajari dia tidur dengan sendirinya.
Ketika sudah melihat tanda-tanda dirinya mengantuk, segera tempatkan dia di tempat tidur. Hal ini bisa mengajarkan dia untuk tidur sendiri tanpa harus dininabobokan terus-menerus.
Tidur pada jam dan tempat yang sama.
Disarankan untuk tetap konsisten saat mengajaknya tidur siang. Pastikan waktu tidur siangnya di sekitar jam yang sama tiap harinya. Memberlakukan jam tidur siang yang berbeda-beda tiap harinya bisa membuat Si Kecil kesulitan untuk membiasakan diri tidur siang. Hindari melakukan kegiatan bersamanya di saat jam tidur siang.
Tetap berlakukan tidur siang saat kamu dan Si Kecil bepergian.
Begitupula dengan tempatnya, pastikan kamu menaruhnya di tempat tidur yang dia gunakan untuk tidur malam hari. Hal ini bisa membuatnya serasa sedang tidur pada malam hari. Oia, pastikan tidak ada boneka atau mainan apa pun di sekitar tempat tidurnya saat tidur siang.
Agar tidur siang yang dijalani Si Kecil berkualitas, pastikan kondisi ruang tidurnya nyaman, seperti suhu yang dingin, tidak berisik dan gelap.
Selama dia tidur, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan seperti saat dia tertidur di kursi bayi di mobil, jangan membangunkannya. Biarkan dia tidur di sana, namun jangan dalam waktu lama. Memindahkannya ke kasur, tanpa harus membangunkannya, lebih disarankan.
Hindari menidurkan bayi pada jam mendekati waktu tidursuami pada malam hari. Tidur pada jam tersebut bisa membuat Si Kecil kesulitan untuk terlelap pada malam hari.
(Sumber:http://dokterkeluargaku.com)